Artikel
Mengenal Bumbu Tabur yang Serbaguna
Bumbu adalah komponen penting yang dapat memberikan cita rasa pada suatu produk pangan. Bumbu dapat berasal dari beberapa bahan atau hanya dari satu jenis bahan. Fungsi utama bumbu adalah sebagai pemberi flavor, aroma, dan tekstur pada masakan. Tidak hanya itu, bumbu juga memiliki peran untuk memberikan warna pada beberapa jenis tertentu sehingga memberikan penampakan visual yang lebih menarik. Sebelum teknologi semakin maju, bumbu tentu saja hanya tersaji secara segar setelah dihaluskan. Bumbu seperti ini kemudian biasa digunakan secara langsung dengan masa simpan yang tidak terlalu tahan lama.
Salah satu cara untuk meningkatkan masa simpan bumbu segar tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan minyak untuk menyimpannya. Seiring dengan berkembangnya teknologi serta tuntutan konsumen yang meningkat, kebutuhan bumbu yang lebih mudah digunakan dan mudah dalam penyimpanan menjadi semakin diminati. Apalagi didukung dengan gaya hidup yang semakin tinggi mobilitasnya, konsumen tentu menginginkan hal yang praktis pula. Berangkat dari hal-hal tersebut, kini banyak dikembangkan jenis dengan bentuk yang lebih mudah disimpan dan awet seperti bumbu tabur.
Bumbu tabur dibuat memalui proses dry mixing yang disesuaikan dengan karakter masing-masing produk. Untuk itu, setiap food seasoning yang dihasilkan akan memiliki karakteristik yang khas sesuai dengan rasa yang diinginkan maupun target pasar yang dituju. Aplikasi bumbu tabur saat ini sangat beragam. Namun, mayoritasnya adalah pada pasar makanan ringan (snack), terutama golongan produk ekstrudat. Menurut prosesnya, snack dapat diklasifikasikan menjadi tiga generasi yakni: generasi pertama, biasa dibuat dari serealia, umbi, kacang-kacangan, buah dan/atau dari bahan baku lainnya, dengan pengolahan minimun. Sedangkan generasi kedua, dibuat dari beragam tepung dan grits, dengan pencetakan (pemotongan/pelapisan/pembentukan) adonan, atau dengan proses ekstrusi langsung. Generasi ketiga dibuat dengan proses yang lebih kompleks. Melalui proses ekstrusi untuk pemasakan dan pembentukan produk setengah jadi (pelet) perlu proses tambahan sebelum dikonsumsi: digoreng atau dipanggang.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penggunaan bumbu tabur saat ini banyak sekali diaplikasikan pada jenis snack ekstrudat, meski tidak dapat dipungkiri beberapa industri mikro, kecil, dan menengah juga masih banyak yang mengolah snack dengan teknologi pencetakan seperti pada generasi kedua. Penggunaan bumbu tabur pada snack juga sangat memudahkan dalam proses pencampuran yang dilakukan sehingga lebih merata. Beberapa contoh snack yang dapat dicampur dengan bumbu tabur antara lain aneka keripik, kerupuk, popcorn, kacang atom, mi remas, dan sebagainya. Magfood bumbu tabur juga tersedia dalam dua varian rasa yakni untuk asin-gurih (savory) dan manis (sweet).
PT Magfood Inovasi Pangan memformulasikan dan mengembangkan bumbu tabur dengan varian rasa yang beragam seperti keju, barbeque, sambal balado, jagung manis, jagung bakar, ayam bawang, rumput laut, sapi panggang, garlic, ekstra pedas, pedas gurih, super pedas, dan lain-lain. Sedangkan untuk variasi manis terdapat rasa cokelat, susu, green tea, vanilla, dan choco vanilla. Untuk pembelian dan pemesanan dapat melalui loka pasar Magfood di Tokopedia dan Shopee. Untuk ukuran kemasan, tersedia dalam kemasan ekonomis 100 g, 500 g dan 1 kg dan terdapat kemasan bulk 5 kg, 20 kg dan 25 kg.
Ingin tahu varian rasa Magfood Bumbu Tabur lainnya? Hubungi:
Errin: 0855 8800207
Endah: 0811-1397-161
Email: marketing@magfood.com
Kunjungi marketplace kami di:
Shopee: https://www.shopee.co.id/magfood_bumbu_tabur
Tokopedia : https://www.tokopedia.com/magfood
website: www.magfood.com
Referensi:
Gardjito-Murdijati, Indrati, R., Yuniarti, Z., dan Hendrasty H. 2019. Buku: Gastronomi Indonesia Jilid 2. Yogyakarta. Penerbit Global Pustaka Utama Yogyakarta.
Pardede, E. dan Syamsyir E. 2020. Buku: Perspektif Global Ilmu dan Teknologi Pangan. Bogor. PT Penerbit IPB Press.
Leave a reply