News
Tren Savory Snack di Indonesia
Snack adalah makanan ringan yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan di antara waktu makan utama. Industri snack di Indonesia mengalami perkembangan seiring dengan teknologi dan tuntutan konsumen. Frekuensi mengonsumsi snack berdasarkan data yang ada sebanyak 25% konsumen mengonsumsi snack beberapa kali dalam sehari, 32% sehari sekali, 30% beberapa kali dalam seminggu, 8% seminggu sekali atau kurang, dan sebanyak 2% tidak pernah mengonsumsi snack sama sekali. Dari data tersebut, tentu dapat dikatakan bahwa pasar snack masih sangat terbuka dan potensial untuk terus dikembangkan. Snack juga menjadi salah satu cara untuk memuasakan rasa lapar, meberikan energi lebih bagi pengonsumsinya dan pada beberapa waktu, dapat menjadi cara untuk mengelola kesehatan dan bagian dari pola diet tertentu.
Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa ada sedikit perbedaan pada konsumen pria dan wanita terkait dengan konsumsi snack. Keduanya memiliki beberapa alasan yang menyebabkan mengapa mereka mengonsumsi snack. Di antara alasan tersebut adalah untuk memenuhi keinginan atau kepuasan (craving), untuk memberikan kesenangan (treat), untuk mengatasi rasa lapar (remedy hunger), dan memberikan penghargaan terhadap diri mereka (reward themselves). Di antara faktor-faktor tersebut, perbedaan antara konsumen pria dan wanita hanya terpaut perbedaan sekitar 2-3% saja. Sehingga, dapat dikatakan bahwa gender konsumen tidak terlalu berpengaruh pada latar belakang mengapa sesorang mengonsumsi snack karena hampir keduanya memiliki alasan yang serupa. Untuk jenis snack, secara global terbagi menjadi dua jenis snack yakni sweet snack dan savory snack. Untuk pengelompokkan konsumen, dalam hal ini hampir tidak ada yang terlalu menonjol, hanya saja savory snack memang memiliki sedikit lebih banyak konsumen dibandingkan dengan sweet snack.
Tidak bisa dimungkiri, selama pandemi COVID-19 hingga saat ini, savory snack juga mengalami peningkatan. Hal ini tentu meningkatkan konsumsi savory snack hampir di seluruh dunia. Terutama pada penjualan daring yang secara efektivitas memang terasa lebih mudah dibandingkan dengan harus membelinya langsung di sebuah toko. Meski meningkat, konsumen kemudian tidak hanya menerima begitu saja savory snack yang telah ada. Didukung dengan semakin luasnya informasi, konsumen juga mulai memerhatikan kandungan apa saja yang ada pada snack yang mereka konsumsi. Savory snack menjadi begitu meningkat karena korelasinya dengan sedikit gula dibandingkan dengan sweet snack yang ada. Selain itu, saat ini banyak produsen pangan yang juga telah menciptakan beragam snack dengan variasi yang bermacam-macam dalam hal tekstur, rasa, bahan, dan kemasan. Kendati demikian, savory snack juga memiliki tantangan tersendiri seperti kandungan natrium dan lemak yang terlalu tinggi. Sehingga adanya reformulasi pada kedua bahan tersebut akan menjadi suatu terobosan yang dapat memantu konsumen untuk mengurasi rasa khawatir ketika akan mengonsumsi savory snack.
Tidak hanya itu, informasi yang lebih transparan akan suatu produk juga menjadi salah satu hal yang diinginkan oleh konsumen seperti pengembangan penggunaan clean label sangat berpotensi untuk diaplikasikan pada produk pangan terutama untuk kategori snack. Untuk ingridien atau bahan yang digunakan, konsumen menginginkan lebih banyak protein pada jenis savory snack. Lebih dari itu, peluang akan pengembangan tren savory snack ini juga menjadi peluang yang menarik dari industri-industri pendukung seperti industri bumbu tabur atau dikenal dengan bumbu snack atau bumbu keripik.
Di Indonesia, snack savory memiliki banyak varian, namun ada beberapa cita rasa yang menjadi favorit seperti rasa keju, sapi panggang, ayam panggang, rumput laut, asin dan asam, serta lain sebagainya. Selain industri pendukung, juga membuat peluang besar bagi industri yang sebelumnya belum memiliki spesifikasi untuk produk savoury. Apalagi saat ini banyak industri yang dapat membantu untuk melahirkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan tren, termasuk tren savoury ini. Seperti yang dimiliki oleh Magfood Bumbu Tabur. Sebagai perusahaan yang menghasilkan seasoning powder atau Bumbu Tabur, Magfood memiliki banyak varian rasa yang bisa dicoba untuk bumbu tabur aneka snack seperti rasa keju, ayam panggang, rumput laut dan sebagainya. Magfood juga memiliki unit pengembangan bisnis dan formulasi untuk mendukung pengembangan produk guna menjawab peluang dan tantangan terkait tren savoury snack ini yang mencakup dari konsep produk, pengembangan bumbu tabur dengan formula khusus sesuai kebutuhan usaha, sampai proses produksi dan pengemasannya yang dikerjakan dengan sistem maklon atau private label yang dapat membantu untuk meningkatkan bisnis snack Anda.
Untuk pemesanan, dapat secara langsung melalui email: customerservice.magfood@yahoo.com sedangkan untuk order partai besar/perusahaan, pengembangan produk/bisnis dan makanan dapat melalui : 0855 8800207/ 0811-1397-161
Referensi:
International Food Information Council Foundation (IFIC). 2019 Food and Health Survey.
Snacking solutions – understanding the modern snack-food consumer. 2021. Proprietary Research Cargill.
Savory Snack Market – Growth, Trends, COVID-19 Impact, and Forecasts (2022-2027). Mordor Intelligence. (diakses pada 15 Januari 2022; https://www.mordorintelligence.com/industry-reports/savory-snacks-market).
Leave a reply