Artikel
Perlukah SNI untuk UMKM Makanan dan Minuman?
Sosialisasi SNI Bersama IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)
Pentingnya pemahaman tentang SNI dalam konteks produk makanan dan minuman menjadi perhatian khusus bagi IWAP. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan pentingnya SNI dalam memastikan keamanan dan kualitas produk makanan dan minuman. Acara ini memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk mempelajari bagaimana SNI dapat meningkatkan daya saing produk mereka.
Apa itu SNI?
Menurut BSN, SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah dokumen berisi ketentuan teknis (aturan, pedoman atau karakteristik) dari suatu kegiatan atau hasilnya yang dirumuskan secara konsensus dan ditetapkan oleh BSN untuk dipergunakan oleh stakeholder dengan tujuan mencapai keteraturan yang optimum ditinjau dari konteks keperluan.
BSN tidak menyusun SNI sendirian tetapi melibatkan berbagai pihak terkait agar tercapai kesepakatan di antara berbagai pihak yang memiliki kepentingan. Sehingga, SNI merupakan konsolidasi dari IPTEK dan pengalaman.
Tidak hanya produk atau barang, SNI juga memiliki standar jasa, sistem, proses, hingga personal. SNI untuk produk pangan termasuk ke dalam SNI barang. SNI produk pangan misalnya SNI keripik singkong, keripik buah, keripik tempe, dan keripik pisang.
Manfaat SNI dalam Industri Pangan
Manfaat SNI
Konsumen dan pemerintah membutuhkan jaminan bahwa barang, jasa, proses, sistem yang digunakan, atau personel yang melakukan kegiatan tertentu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Karena itu, pemenuhan SNI memberikan jaminan kepastian kepada konsumen, perlindungan masyarakat, bisa menjadi ajang promosi bagi pelaku usaha. Inilah sederet manfaat yang diperoleh jika memenuhi SNI.
- Meningkatkan Kualitas Barang dan Pelayanan
Ada berbagai standar mutu yang harus dipenuhi produk jika ingin memenuhi SNI. Standar mutu tersebut tentunya akan meningkatkan kualitas produk sehingga produk bisa lebih diterima oleh masyarakat.
- Meningkatkan Keuntungan dan Mengurangi Biaya (Efisiensi)
SNI tidak dibuat untuk mempersulit pelaku usaha, justru dengan memenuhi SNI, pelaku usaha bisa meningkatkan keuntungan karena proses produksi yang lebih efisien dan produk yang lebih berdaya saing.
- Meningkatkan Daya Saing UKM
SNI menjadi acuan dalam transaksi pasar. Produk dengan label SNI lebih mudah bersaing di pasaran. Kesempatan untuk menjangkau pasar yang lebih besar seperti ekspor pun semakin terbuka bagi UMKM.
- Memperluas pangsa pasar (ekspor)
SNI berisi serangkaian standar mutu yang jika dipenuhi oleh pelaku usaha bisa menjadi modal dasar untuk memenuhi standar dari negara tujuan ekspor.
- Memenuhi Regulasi Pemerintah
SNI bersifat wajib atau mandatory bagi beberapa jenis produk dan selebihnya bersifat sukarela (voluntary). Namun, meski bersifat voluntary, SNI memiliki banyak manfaat yang sangat tak hanya untuk konsumen tapi juga untuk produsen seperti yang telah dibahas sebelumnya.
Inilah daftar produk yang wajib SNI dilansir dari laman https://istanaumkm.pom.go.id/regulasi/pangan/standar-nasional-indonesia
- Air mineral alami (SNI 6242:2015)
- Air mineral (SNI 3553:2015)
- Air demineral (SNI 6241:2015)
- Air minum embun (SNI 7812:2013)
- Garam konsumsi beryodium (SNI 01-3556-2000)
- Minyak goreng sawit (SNI 7709:2019)
- Kopi Instan (SNI 2983:2014)
- Tuna dalam kemasan kaleng (SNI 8223:2016)
- Sarden dan makarel dalam kaleng (SNI 8222:2016)
- Tepung Terigu sebagai bahan makanan (SNI 3751:2009)
- Gula kristal – Bagian 3: Putih (SNI 3140.3:2010/Amd1:2011)
- Gula kristal – Bagian 2: Rafinasi (SNI 3140.2-2011)
- Kakao bubuk (SNI 3747:2009)
- Biskuit (SNI 2973:2011)
- Membentuk Budaya Mutu
SNI akan membentuk budaya mutu di lingkungan produksi dan lebih luas lagi di tingkat masyarakat sebagai konsumen produk. Dengan menerapkan SNI, otomatis prosedur mutu sudah terbentuk di setiap rantai produksi mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, pengemasan, dan seterusnya.
Organic Center Berbagu Langkah Mendapatkan SNI untuk UMKM
Organic Center merupakan brand lokal yang memulai bisnisnya dengan menjadi distributor pada Tahun 2018. Setahun kemudian, Organic Center memulai proses research and development untuk membuat produknya sendiri. Setelah mengantongi ijin edar, kini fokus Organic Center adalah membenahi fasilitas produksi dan berjualan.
Organic Center tamembagikan langkah-langkahnya dalam sertifikasi SNI, yang mencakup beberapa hal berikut ini.
- Memiliki perizinan dasar seperti Akta Pendirian Perusahaan, NIB, Sertifikat HAKI, Ijin Edar PIRT/BPOM, Halal, NPWP, ISO dan HACCP (jika ada)
- Konsultasi dan Pembinaan dengan BSN
- Meminta arahan dari Lembaga Sertifikasi
- Mengunduh pedoman SNI dan SNI organik:
- SNI 3551:2018 Mi Instan
- SNI CXC 1:1969 Prinsip Umum Higiene Pangan (CXC 1-1969 Rev. 2021, IDT)
- SNI 6729:2016 Sistem Pertanian Organik
- Mengikuti persyaratan dari pedoman dan check list dari Lembaga Sertifikasi
- Membenahi fasilitas produksi sesuai dengan persyaratan
- Pre-Audit
- Audit
- Evaluasi hasil Audit
- Penerimaan sertifikat dan mempertahankan penerapan SNI yang telah didapatkan
Do’s and Don’ts dalam Implementasi SNI
Organic Center juga membagikan beberapa do’s and don’ts yang perlu diperhatikan oleh UMKM dalam implementasi SNI seperti berikut ini.
Do’s
- Persiapkan dokumen lengkap seperti SOP
Pembuatan SOP (Standard Operational Procedure) adalah langkah penting dalam berbagai aspek misalnya manajemen produksi. SOP memberikan panduan rinci mengenai cara menjalankan setiap tahap produksi dengan benar. SOP yang baik harus jelas, mudah dimengerti, dan mencakup semua aspek dari persiapan bahan baku hingga pengepakan produk jadi. Dengan adanya SOP, konsistensi kualitas produk dapat terjaga dan kesalahan produksi dapat diminimalkan. Setiap pekerja harus diberi pelatihan untuk memahami dan mengikuti SOP yang telah ditetapkan.
- Lakukan pengujian produk di laboratorium yang terakreditasi KAN
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (UU SPK), penilaian kesesuaian ialah kegiatan untuk menilai bahwa Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal telah memenuhi persyaratan acuan. Kegiatan Penilaian Kesesuaian dilakukan melalui pengujian, inspeksi, dan/atau Sertifikasi oleh Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK).
Laboratorium, sebagai salah satu jenis LPK, adalah Lembaga yang melakukan satu atau lebih kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau pengambilan contoh, terkait dengan pengujian atau kalibrasi berikutnya. Peran laboratorium, sangat penting untuk menjamin mutu hasil kegiatan penilaian kesesuaian.
- Sesuaikan fasilitas produksi dengan peraturan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 75/m-ind/per/7/2010 Tahun 2010 Tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
- Lakukan audit internal dan tinjauan manajemen.
Don’ts
- Mengabaikan persyaratan yang ada
Ikuti semua persyaratan dengan teliti dan lengkap untuk melakukan sertifikasi SNI
- Memalsukan data dan informasi
Selain menghalangi langkah Anda untuk mendapatkan sertifikat SNI, pemalsuan data dan informasi juga bisa dikenakan sanksi yang berat sehingga berpengaruh buruk bagi usaha Anda
- Melakukan kecurangan terhadap proses produksi
Perbaiki proses produksi sesuai pedoman yang berlaku. Jika ada kendala seperti kendala sumber daya, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli. Jangan sekali-kali melakukan kecurangan proses produksi.
Itulah langkah-langkah bagi UMKM untuk bisa mendapatkan sertifikat SNI. Info selengkapnya mengenai pembinaan UMKM, bisa Anda temukan di laman resmi BSN.
Magfood: Food Seasoning yang Aman dan Sudah Mengantongi Sertifikat HACCP
Salah satu kiat yang bisa Anda lakukan untuk kemudahan mengurus berbagai sertifikasi pangan, adalah memilih bahan-bahan yang tepat, legal, dan aman, termasuk bahan food seasoning. Magfood merupakan produsen bumbu tabur, bumbu masak, dan premix yang tersertifikasi CPPOB, sudah mengantongi izin edar BPOM, Halal, dan sertifikat HACCP. Melalui divisi research & development (R&D) yang mampu memformulasikan dan mengembangkan resep-resep dengan rasa dan tren terbaru serta berkualitas tinggi, Magfood mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan multinasional.
Magfood food seasoning bisa diformulasi khusus (custom) untuk mendapatkan produk dengan rasa dan harga yang disesuaikan dengan usaha Anda, sehingga makanan dan minuman yang Anda pasarkan punya “keunikan rasa” tersendiri yang berbeda dengan kompetitor, memiliki daya saing (competitive advantage) dan bisa disesuaikan dengan strategi positioning yang ditetapkan.
Coaching Clinic Magfood: Pendampingan Usaha Makanan dari Praktisi Berpengalaman
Magfood menyediakan jasa coaching clinic untuk meningkatkan bisnis dan produk makanan. Ini dia syarat dan ketentuannya.
- 1 sesi Coaching Clinic terdiri dari 1 sesi konsultasi dengan ahli dari Magfood (bisa dihadiri sendiri atau bersama tim, online maupun offline)
- 1 sesi coaching Clinic dilaksanakan maksimal 90 menit
- Coaching Clinic membahas 1 topik yang disepakati
- Coaching Clinic bisa dimulai 3 hari setelah konfirmasi pembayaran
- Minimal 3 sesi Coaching clinic per usaha
- Hubungi 0855 8800 780 atau 0811 1397 161
Magfood Inovasi Pangan
Jl. Duren Tiga Raya No. 46, Pancoran, Jakarta Selatan – Indonesia 12760
Telp : +6221-791 93162 (ext 101)
+6221 791 95 134
Fax : +6221-791 95364
Leave a reply