SEMINAR UMKM 101 – R&D DALAM BISNIS MAKANAN

Dalam menghadapi era persaingan global dan perubahan gaya hidup konsumen, inovasi menjadi faktor kunci dalam menjaga keberlangsungan bisnis makanan. Banyak pelaku UMKM makanan yang memulai usahanya tanpa fondasi pengetahuan yang kuat. Mereka sering kali hanya mengandalkan keahlian memasak atau resep keluarga, tanpa memahami aspek-aspek penting dalam menjalankan bisnis secara profesional. Oleh karena itu, dalam upaya mendorong pertumbuhan dan inovasi di sektor kuliner hadirlah sebuah seminar yang diadakan Magfood Group yaitu “Research and Development dalam Bisnis Makanan” yang diselenggarakan di Duren Tiga Raya no 46 Jakarta Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh para pelaku industri makanan, akademisi, dan pengusaha UMKM dari berbagai daerah di Jakarta dan sekitarnya.

Apa itu R&D?

R&D adalah proses sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh pengetahuan baru, menciptakan produk / jasa baru, atau meningkatkan kualitas dan efisiensi produk / jasa yang sudah ada. R&D dalam bisnis makanan tidak hanya terbatas pada penciptaan resep baru, tetapi mencakup berbagai aspek seperti riset pasar, teknologi pengolahan, keamanan pangan, nutrisi, hingga kemasan produk. Dalam konteks bisnis makanan, R&D mencakup eksplorasi bahan baku baru, pengembangan formula produk, uji kualitas dan rasa, serta inovasi pengemasan dan distribusi. R&D memainkan peran sangat penting, karena makanan adalah produk yang sensitif terhadap selera, kualitas, dan tren.

Tujuan utama R&D adalah menciptakan nilai tambah bagi produk dan memberikan solusi atas kebutuhan pasar yang terus berubah. Di era modern ini, konsumen tidak hanya mencari makanan yang enak, tetapi juga sehat, praktis, berkelanjutan, dan terjangkau.

Mengapa R&D Penting dalam Bisnis Makanan?

1. Inovasi Produk untuk Menjawab Kebutuhan Pasar

Konsumen masa kini semakin selektif. Mereka tidak hanya mencari makanan yang enak, tetapi juga sehat, praktis, aman, dan ramah lingkungan. R&D memungkinkan perusahaan memahami dan memenuhi kebutuhan ini melalui produk yang relevan. Misalnya, banyak produsen makanan kini menciptakan produk rendah gula, bebas gluten, dan berbahan dasar nabati.

2. Meningkatkan Efisiensi dan Keamanan Produksi

Dengan riset dan pengujian, pelaku bisnis bisa menemukan cara-cara baru untuk memproduksi makanan secara lebih efisien, tanpa mengorbankan kualitas. Misalnya, dengan teknik pengawetan alami atau penggunaan teknologi pemrosesan makanan seperti High Pressure Processing (HPP) atau freeze drying. Selain itu, R&D juga berperan besar dalam memastikan keamanan pangan melalui uji mikrobiologi.

3. Pengembangan Produk Lokal Bernilai Tambah

Indonesia memiliki kekayaan bahan pangan lokal yang luar biasa, seperti singkong, porang, sagu, tempe, dan rempah-rempah. Melalui riset, bahan-bahan ini bisa dikembangkan menjadi produk modern yang tidak kalah dengan produk impor. Contohnya, tepung porang kini sudah digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan mie rendah kalori yang mulai diekspor ke Jepang dan Eropa.

4. Membuka Peluang Ekspor dan Sertifikasi

Produk makanan yang dikembangkan melalui proses R&D yang baik cenderung lebih mudah memenuhi standar ekspor, seperti sertifikasi halal, BPOM, atau standar keamanan pangan internasional (ISO, HACCP, dsb). Ini membuka pintu pasar yang lebih luas, termasuk pasar global yang sangat kompetitif.

5. Daya Saing Berkelanjutan

Tanpa inovasi, produk makanan mudah tertinggal oleh kompetitor. Dengan R&D yang berkelanjutan, bisnis dapat terus menyegarkan lini produknya, menciptakan varian baru, atau meningkatkan kualitas produk lama agar tetap diminati konsumen.

Pelatihan UMKM oleh PT Magfood Inovasi Pangan / PT Magfood Amazy Internasional

Magfood Group mengadakan Pelatihan UMKM bagi para pengusaha UMKM dalam melakukan pengembangan terhadap usaha mereka. Pelatihan ini dipandu oleh Noverina, Business Development PT Magfood Amazy Internasional, dan dihadiri oleh lebih dari 10 peserta. Pelatihan diadakan di Amazy Family Resto Duren Tiga yang berlokasi Jl. Duren Tiga Raya 46, Pancoran, Jakarta Selatan pada hari Selasa, 20 Mei 2025.

Dalam sesi ini, peserta mempelajari bagaimana tahapan dalam melakukan pengembangan dalam segi produk hingga keseluruhan usaha dari pelaku UMKM. Tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM makanan agar dapat berkembang secara berkelanjutan dan profesional yaitu terdiri dari :

Riset Pasar, Kompetitor dan Tren
Dalam melakukan riset ada yg harus dipertimbangkan yaitu dalam segi demografis (usia, jenis kelamin, lokasi, dll), preferensi konsumen (frekuensi pembelian, produk favorit, dll), ukuran pasar (jumlah konsumen potensial), tren konsumsi (perubahan pola pembelian dalam periode tertentu), kompetitor (produk yg paling laku dari pesaing, harga kompetitor, dll)
Metode bisa dilakukan seperti survei, FGD, observasi, wawancara, dll
Perancangan Produk dan Kemasan
Nama Produk
Nama Dagang
Nama Jenis
Daftar Bahan yg Digunakan
Berat Bersih atau Isi Bersih
Nama Produsen
Halal
Tanggal dan Kode Produksi
Keterangan Kadaluarsa
Nomor Izin Edar
Trial (Uji Coba) Skala Dapur

Trial skala dapur atau uji coba skala kecil merupakan langkah penting dalam pengembangan produk makanan sebelum produk tersebut dihasilkan dalam jumlah besar atau dipasarkan secara luas.

Standarisasi Produk

Merupakan panduan yang berkaitan dengan prosedur yang harus dijalankan yang terdiri atas : Formulasi, Peralatan, Suhu, Waktu

Regulasi Produk
Pemenuhan Standar Halal Produk Pangan. Dengan memastikan bahwa produk yang dibuat memenuhi standar halal yang diakui oleh pemerintah, tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen Muslim, tetapi juga memperoleh berbagai manfaat bisnis yang berdampak jangka panjang.
Pengadaan Ruang Produksi Sesuai Standar BPOM. Memastikan bahwa produk makanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas, legalitas, keamanan, dan kebersihan yang ditetapkan.

Prinsip dan Tujuan

Inovasi :

Membuat produk baru
Menggunakan bahan baru
Teknik pengolahan baru

Renovasi :

Modifikasi produk
Modifikasi bahan
Modifikasi kemasan
Modifikasi bentuk

Strategi Magfood untuk Mengembangkan R&D dalam Bisnis Makanan

Kolaborasi dengan Akademisi dan Lembaga Riset
Pelaku usaha dapat bekerja sama dengan universitas, politeknik, atau balai riset pangan untuk melakukan pengujian atau inovasi produk.
Memanfaatkan Teknologi Digital
Riset pasar kini dapat dilakukan melalui media sosial, marketplace, dan tools analitik konsumen. Teknologi juga membantu pengujian resep secara lebih cepat dan akurat.
Mulai dari Riset Sederhana
R&D tidak harus selalu kompleks. UMKM dapat memulai dari pengujian bahan baru, uji coba rasa dengan konsumen lokal, hingga pencatatan sistematis hasil eksperimen resep.
Menciptakan Tim Inovasi Produk
Perusahaan besar umumnya memiliki tim khusus yang bertugas melakukan riset dan inovasi secara berkala. UMKM juga dapat membentuk tim kecil dengan peran serupa.

Research and Development dalam bisnis makanan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Dunia kuliner berkembang dengan sangat cepat, dan hanya mereka yang mampu berinovasi melalui riset yang akan mampu bertahan dan tumbuh. Baik pelaku usaha kecil maupun besar, semua memiliki peluang yang sama untuk melakukan riset asal ada kemauan dan strategi yang tepat.

Dengan R&D, bisnis makanan Indonesia tidak hanya bisa memperkuat posisi di pasar dalam negeri, tetapi juga menembus pasar global dengan produk berkualitas, sehat, dan berkelanjutan. Kini saatnya berinvestasi dalam pengetahuan untuk menciptakan masa depan industri makanan yang lebih inovatif.