News
FOOD FACT ! CHOCO DRINK MAGFOOD TANPA PEMANIS BUATAN
Choco Drink Magfood, merupakan salah satu produk Powder Drink yang dibuat dengan bahan alami tanpa pemanis buatan seperti Aspartam, Sakarin atau Siklamat.
Tahukah kamu apa itu Pemanis Buatan?
Pemanis buatan (sintetis) merupakan bahan tambahan yang dapat memberikan rasa manis dalam makanan, tetapi tidak memiliki nilai gizi. Mulanya penggunaan pemanis buatan yang hanya ditujukan bagi penderita diabetes. Contoh pemanis buatan yaitu sakarin, siklamat, aspartam, dulsin, sorbitol sintetis, nitropropoksi-anilin.
Namun dalam pemakaiannya perlu banyak aspek diperhatikan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan jenis pemanis buatan yang akan digunakan seperti perizinan yang ditetapkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan seperti yang tertera pada PerBPOM No.11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan selain itu perlu dipertimbangkan pula tingkat kemanisan, toksisitas, dan pengaruhnya terhadap metabolisme tubuh manusia, serta batasan jumlah maksimum penggunaannya juga dijadikan dasar pertimbangan (Ambarsari et al. 2008).
Pada dasarnya pemanis buatan (artificial sweeteners) merupakan senyawa yang secara substansial memiliki tingkat kemanisan lebih tinggi, yaitu berkisar antara 30 sampai ribuan kali lebih manis dibandingkan sukrosa atau Gula Pasir (Usmiati & Yuliani 2004).
Apakah Pemanis Buatan Bahaya?
Penggunaan pemanis buatan perlu diwaspadai karena dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis pemanis buatan berpotensi menyebabkan tumor dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu WHO telah menetapkan Acceptable Daily Intake (ADI) atau kebutuhan per orang per hari, yaitu sebesar 0-5 mg/kg BB/hari. Hasil penelitian Lembaga Konsumen Jakarta (LKJ) menunjukkan bahwa sembilan dari 48 jenis makanan khususnya makanan anak-anak menggunakan pemanis buatan (aspartam, sakarin, dan siklamat), yang efek negatifnya dapat mempengaruhi syaraf otak dan kanker. Penggunaan bahan-bahan tersebut di negara-negara Eropa sudah lama dilarang (Syah 2005).
Sedangkan , efek samping penggunaan BTP berlebih untuk jangka pendek adalah sakit perut, diare, demam, sakit kepala, mual, dan muntahmuntah sedangkan pada jangka panjang dapat menyebabkan kanker, tumor, gangguan saraf, gangguan fungsi hati, iritasi lambung, dan perubahan fungsi sel (Saparinto & Hidayati 2006).
Menurut Santosa (2005) Pemanis buatan dalam darah dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ termasuk organ hati. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan pemanis buatan untuk membentuk radikal bebas dalam tubuh serta menurunkan kemampuan antioksidan sehingga dengan sendirinya akan terjadi stres oksidatif. Selain itu dari berbagai penelitian diketahui bahwa pemanis buatan secara langsung dapat menimbulkan terjadinya gangguan dalam proses biokimia normal sistem hepatobilier dan juga dapat menyebabkan nekrosis sel hati.
Itulah, mengapa Choco Drink Magfood memiliki keunggulan dan menjadi pilihan tepat untuk bisnis anda.
Lengkapi kebutuhan bisnis anda dengan produk Magfood dan kebutuhan bahan-bahan lainnya,
Hubungi :
PT. Magfood Inovasi Pangan
Jl. Duren Tiga Raya No.46 Jakarta Selatan
Telp / WA : 08111397161
Website : www.magfood.com
Sumber Pustaka :
Ambarsari I, Qanytah & Sarjana. 2008. Penerapan Standar Penggunaan Pemanis Buatan Pada Produk Pangan. Balai Pengkajian Teknologi. dst: Pertanian Jawa Tengah. Dalam Journal.unnes.ac.id
Pricill. 2013. Identifikasi Aspartam. Dalam Blog ub.ac.id, diakses pada 24/08/2020
Saparianto C & Hidayati D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius Dalam Journal.unnes.ac.id
Santosa MH. 2005. Uji toksisitas akut dan subakut ekstrak etanol dan ekstrak air kulit batang Artocarpus champeden Spreng dengan parameter histopatologi hati mencit. Majalah Farmasi Airlangga: 91-5. Dalam Journal.unnes.ac.id
Syah D. 2005. Manfaat dan Bahaya Bahan Tambahan Pangan. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Dalam Journal.unnes.ac.id
Usmiati S & Yuliani S. 2004. Pemanis alami dan buatan untuk kesehatan. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 10(1): 13-17. Dalam Journal.unnes.ac.id
Leave a reply