News
Jenis Kemasan Snack untuk Umur Simpan Lebih Panjang
Bagi anda yang baru saja terjun dalam bidang usaha produksi makanan dan minuman, tentunya memilih produk yang tepat menjadi sangat penting. Produk yang dipilih oleh UMKM haruslah memiliki kriteria seperti risiko keamanan yang relatif rendah dan tidak membutuhkan pengolahan yang rumit. Salah satu pilihan produk yang tepat adalah snack atau makanan ringan. Jika anda sudah menemukan pilihan jenis makanan ringan yang tepat, aspek yang sangat krusial untuk diperhatikan adalah pengemasan.
Snack yang dikemas dalam standing pouch berbagai warna tentu memiliki kesan berbeda dengan snack yang dikemas dalam plastik transparan dengan stapler. Berbagai penelitian menyebutkan jenis kemasan snack berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Namun selain itu, kemasan produk pangan juga memiliki fungsi yang penting yaitu melindungi produk dari kerusakan-kerusakan yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas, membuat produk tahan lebih lama, media komunikasi produk dan strategi branding ke pelanggan, membantu distribusi produk dari produsen sampai kepada konsumen, membuat produk dapat diproduksi secara massal, hingga mempengaruho selera beli konsumen dengan merangsang lima pancaindra calon konsumen. Desain kemasan juga dapat membangun emosi konsumen sehingga memotivasi terjadinya pembelian yang tidak direncanakan.
Desain kemasan juga harus memuat label yang sesuai dengan peraturan BPOM. Menurut Peraturan BPOM No. 20 Tahun 2021 label harus memuat:
- nama produk
- daftar bahan yang digunakan
- berat bersih atau isi bersih
- nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor
- halal bagi yang dipersyaratkan
- tanggal dan kode produksi
- keterangan kedaluwarsa
- nomor izin edar
- asal usul bahan pangan tertentu.
Keterangan pada label huruf a, huruf c, huruf d, huruf e, huruf g, dan huruf h harus ditempatkan pada bagian label yang paling mudah dilihat dan dibaca.
Salah satu teknik pengemasan yang banyak diterapkan pada snack yaitu teknik mengemas menggunakan alat bertekanan. Pengemasan dengan menggunakan teknik ini memiliki cara kerja memasukkan gas nitrogen pada kemasan. Alat dinyalakan sambil mengalirkan gas nitrogen, kemudian ditunggu sampai proses sealing selesai. Hasilnya kemasan akan menggembung karena gas nitrogen masih terdapat pada kemasan.
Gas nitrogen berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dan uap air dalam kemasan. Oksigen yang tinggi dapat menjadi penyebab rusaknya produk snack yang cenderung memiliki kandungan minyak cukup tinggi. Minyak yang teroksidasi menyebabkan produk tengik sehingga cepat rusak dan tidak dapat diterima oleh konsumen. Sedangkan uap air dapat diserap oleh produk, sehingga menjadi sumber kontaminasi, dan memengaruhi tekstur produk menjadi tidak renyah atau melempem.
Umumnya, pada bahan pangan olahan termasuk snack, faktor penentu kualitas selama penyimpanan selain kemasan produk itu sendiri adalah kehilangan atau perubahan kadar air, pengaruh gas, dan cahaya. Sebagai akibat adanya peningkatan kadar air pada produk, maka akan tumbuh jamur dan bakteri, pengerasan pada produk bubuk dan pelunakan pada produk kering. Produk kering terutama yang bersifat hidrofilik harus dilindungi terhadap masuknya uap air. Oleh sebab itu harus dikemas dalam kemasan yang mempunyai permeabilitas air yang rendah.
Kemasan yang digunakan pada produk-produk berkadar air rendah seperti snack harus mampu menjaga produk tersebut tetap baik sampai ke tangan konsumen. Kerenyahan merupakan sifat tekstur yang sangat penting untuk makanan ringan yang digoreng (fried snack foods), dan apabila kerenyahan ini hilang terutama disebabkan oleh penyerapan kelembaban, produk makanan ringan ini akan ditolak oleh konsumen.
Menurut penelitian, uap air pada jenis makanan berminyak juga menyebabkan terjadinya proses hidrolisis minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang menimbulkan ketengikan pada produk. Adanya oksigen menyebabkan terjadinya proses oksidasi minyak atau lemak sehingga terbentuk peroksida dan hidroperoksida. Selanjutnya, asam-asam lemak terurai disertai konversi hidroperoksida menjadi aldehida dan keton serta asam-asam lemak bebas. Senyawa aldehida ini akan menyebabkan ketengikan pada produk.
Namun, bila anda belum mimiliki alat pengemas bertekanan, metode yang dapat diterapkan yaitu teknik pengemasan menggunakan silica gel dan oxygen absorber. Metode ini jauh lebih ekonomis untuk UMKM dibanding injeksi nitrogen. Silica gel merupakan sebuah produk yang berguna untuk menjaga kelembaban makanan dan mencegah timbulnya jamur pada makanan. Produk ini dapat menyerap kelembaban tanpa mempengaruhi zatnya. Agar silica gel dapat bekerja dengan baik, pastikan kemasan makanan tertutup dengan rapat. Kemudian letakkan silica gel pada bagian dalam kemasan makanan.
Bahan dasar pembuatan oxygen absorber biasanya berupa bubuk besi. Bubuk besi ini memiliki sifat oksidatif. Reaksi akan berlangsung antara minyak dan okisgen dengan adanya kelembaban atau air. Oxyigen absorber dapat menyerap oksigen yang terdapat pada headspace kemasan dan juga oksigen yang masuk selama proses penyimpanan. Selain itu oxyigen absorber juga dapat berperan mencegah pertumbuhan mikroorganisme, mencegah perubahan warna dan proses oksidasi. Satu gram bubuk besi akan bereaksi dengan 300 ml O2. Selain bubuk besi, oxyigen absorber juga dapat dibuat menggunakan asam askorbat dan juga enzim. Kelemahan jenis oxyigen absorber dari bubuk besi adalah tidak dapat melalui metal detector. Sedangkan keuntungan dalam penggunaannya antara lain biaya investasi yang kecil serta kemudahan untuk digunakan.
Silica gel dihasilkan dari silika yang telah melalui tahap penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2). Sol natrium silikat memiliki sifat seperti agar-agar yang dapat didehidrasi sehingga mampu membentuk padatan yang bersifat tidak elastis. Sifat silika ini dimanfaatkan sebagai zat pengering, penyerap, serta penopang katalis. Silica gel dapat mencegah terbentuknya kelembaban yang berlebihan selama proses penyimpanan produk, sehingga dapat mempertahankan kualitas dan memperpanjang umur simpan produk, karena kelembaban dapat mengakibatkan pertumbuhan bakteri, khamir, jamur, dan membuat produk snack tidak renyah.
Prinsip kerja silica gel dalam menyerap kelembaban udara pada kemasan adalah dengan melakukan penyerapan uap air ke dalam butiran. Uap air akan diserap masuk ke dalam pori-pori. Setelah satu pori-pori jenuh, maka cairan tersebut akan bergerak mengisi pori-pori lainnya. Sehingga selama proses penyimpanan, pori-pori yang terdapat dalam silica gel akan mengalami peningkatan luas permukaan yang disebabkan oleh bertambahnya kandungan air dalam silica gel sehingga ukurannya membesar.
Selain memperhatikan pengemasan, sebenarnya umur simpan produk adalah buah dari satu manajemen produksi yang komprehensif dari mulai pemilihan bahan baku, proses produksi, fasilitas, hingga kebersihan karyawan. Dengan memilih bahan baku yang berstandar baik, dapat membantu memperpanjang umur simpan produk.
Untuk produk snack, gunakanlah MagFood Bumbu Tabur yang aman dan berkualitas. MagFood Bumbu Tabur aneka rasa dan MagFood Bumbu Tabur non MSG bisa diaplikasikan secara dusting (tabur) dan slurry (spray). Tersedia berbagai jenis rasa dengan dua kategori yaitu sweet (coklat, susu, green tea, vanilla, dan lain-lain) juga savory (keju asin, sapi panggang, sambal geprek, rumput laut, dan masih banyak lagi).
Magfood Bumbu Tabur juga bisa diformulasi khusus secara tailor made untuk menyediakan produk Bumbu Tabur dengan rasa dan harga yang disesuaikan produk usaha anda. Sehingga produk snack yang anda pasarkan punya “keunikan rasa” tersendiri yang berbeda dengan kompetitor. PT Magfood Inovasi Pangan selain sebagai produsen Bumbu Tabur dan bumbu powder / food seasoning juga mendukung inovasi dan pengembangan teknologi usaha masyarakat dengan menyediakan layanan Pelatihan Wirausaha Produksi Aneka Makanan dan Paket Usaha yang meliputi workshop hingga konsultasi business plan.
Untuk para pengusaha yang membutuhkan konsultasi pengembangan produk yang tepat untuk usahanya dapat melakukan konsultasi atau coaching dengan team MagFood. Dengan melakukan konsultasi atau coaching bisnis bisa membantu pelaksanaan pengembangan produk anda.
PT. Magfood Inovasi Pangan
Jl. Duren Tiga Raya no. 46, Pancoran, Jakarta Selatan – Indonesia 12760
Telp : +6221-791 93162 (Ext 101) – +6221 791 95 134, Fax : +6221-791 95364
www.magfood.com
Untuk Customer Korporat/ Perusahaan, Pengembangan Produk/Bisnis dan Makloon hubungi:
Hubungi : +62816-866-251
Email : magfood@cbn.net.id
Informasi produk dan Order langsung hubungi :
Endah : Telp/WA +62811-1397-161
Email : cs@magfood.com
Sumber:
Pertiwi, TDM. 2020. Perancangan Kemasan Kue Kipo di UMKM Bu Djito Menggunakan Metode Kreatif. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Benny Kesuma, Daniel. 2015. Analisis Jenis Material Kemasan Keripik Gadung Produksi Kelompok Usaha Tani Rekso Bawono Prambanan – Sleman. Universitas Atma Jaya.
PERATURAN BPOM NOMOR 20 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 31 TAHUN 2018 TENTANG LABEL PANGAN OLAHAN
Leave a reply